Cerita Rakyat
Pastor Jacques Marquette, misionaris Jesuit & juga Louis Jolier, pedagang bulu hewan. Sedang berperahun di sungai Missisippi pada tahun 1673. Disana mereka melihat 2 lukisan besar di sisi tebing. Di jurnalnya Marquette menulis:
"Ketika kami menyusuri sungai, kami melihat bebatuan tinggi dengan monster mengerikan terlukis di permukannya, dimana bahkan indian paling pemberani sekalipun tidak mau melihatnya. Sosok ini sebesar lembu, dengan kepala & tanduk rusa, matanya berwarna merah, dengan janggut seperti harimau & wajah seperti manusia. Ekornya teramat panjang hingga bergelung di tubuhnya hingga diantara kaki dibawah tubuh mereka, diujungnya berbentuk seperti ekor ikan. Lukisan ini diwarnai merah, hijau & hitam, dilukis dengan sangat apik hingga aku tidak percaya ini dilukis oleh suku indian, maksud dari lukisan ini masih menjadi misteri untukku."
Lukisan orisinal dari "monster mengerikan" ini di sisi tebing sebenarnya tidak bersayap. Sayap nya ditambahkan di kemudian hari di "The Piasa: An Indian Tradition of Illinois." yang ditulis oleh John Russel di tahun 1836. Russel adalah pembaptis sekaligus profesor dari universitas Shurtleff di Alton, sekaligus editor dari koran lokal berjudul "The Family Magazine." Nama "Piasa" diambil dari nama sungai yang mengalir melintasi Alton. Kini sungai Piasa sudah ditimbun & digantikan dengan pipa air. Di atasnya telah dibangun Piasa Street.
Menurut cerita yang ditulis Russel, makhluk yang dilukis di tembok tebing adalah seekor burung besar yang hidup di gue pada tebing bebatuan Piasa. Russel mengklaim bahwa makhluk ini menyerang & memakan penduduk suku indian di pedesaan sekitar setelah dia mencicipi daging manusia korban peperangan. Menurut legenda, pemimpin suku indian bernama Quatoga, berhasil membunuh monster ini dengan rencana dari Arwah Agung yang dia dapat ketika bermimpi.
Dia mengutus para prajuritnya untuk bersembunyi di dekat pintu masuk gua burung Piasa, dimana Russel juga mengklaim bahwa dia pernah menelusuri gua ini. Quatoga kemudian berperan menjadi umpan untuk memancing burung Piasa ke tempat terbuka. Ketika Quatoga hendak diterkam, prajuritnya memanah monster ini dengan panah beracun.
Kembali Russel mengklaim bahwa, para indian melukis lukisan burung Piasa sebagai pengingat dari kisah heroik ini.
Pada buku "Record of Ancient Races in the Mississoppi Valley." 1887, oleh William McAdams, penulisnya berkata bahwa ia telah menghubungi John Russel, dimana Russel mengakui bahwa ceritanya sedikit banyak berisi kisah karangannya sendiri.
Yeee kirain beneran.. Jadi intinya kisah aslinya masih belum ada yang tau.
Tapi emang suka bikin sensasi ya, untuk menambah kebingungan, John Russel merilis versi lain dari legenda burung Piasa pada 28 Oktober 1844 di Illinois Journal of Springfield. Di versi ini, Piasa adalah burung kondor raksasa yang dikalahkan oleh Alpeora, seorang indian pemberani. Dia lantas kembali pada versi orisinal dari legenda Piasa pada 14 Juli 1848, pada majalah advokat injil.
Suku-suku di hulu Mississippi juga memiliki tradisi tentang Piasa, gini kurang lebihnya:
Ribuan bulan sebelum kedatangan kaum kulit pucat, di era Megalonyx & Mastodon yang kini tulangnya terkubur, masih hidup di padang rumput, ada burung yang sangat besar yang mampu membawa rusa dewasa dengan cakarnya. Begitu dia mencicipi daging manusia, burung ini tidak pernah memburu hewan lain kecuali manusia. Burung ini sangat cerdik & juga kuat, dia akan menyambar indian yang tidak waspada secara tiba-tiba, membawanya ke sarangnya di goa di atas tebing & memakannya. Ratusan pemburu handal berusaha memburunya selama bertahun-tahun namun selalu gagal. Ketika desa mulai kekurangan penduduk, berita tentang burung ini sampai ke telinga suku Illini.
Oatoga, pimpinan suku Illini, memisahkan diri dari sukunya, berpuasa selama 1 bulan & berdoa kepada arwah agung, untuk memohon perlindungan untuk anak-anaknya dari Piasa.
Di malam terakhir puasanya, Arwah Agung muncul di dalam mimpinya Ouatoga, dia memberi intruksi padanya untuk memilih 20 prajuritnya yang paling berani, masing-masing membawa busur & panah beracun & menempatkannya di tempat tersembunyi. Di dekat tempat itu lantas ditempatkan 1 orang prajurit lain sebagai umpan untuk Piasa. Dimana mereka harus memanahnya ketika Piasa datang mendekati si umpan.
Ketika sang pimpinan terbangun, dia berterimakasih pada Arwah Agung & langsung kembali kepada sukunya, dimana dia menceritakan mimpinya. Dia pun langsung memilih 20 prajurit & alih-alih memilih salah satu dari mereka sebagai umpan, dia yang mengajukan diri sebagai umpan
*GIGACHAD MOMMENT*.
*GIGACHAD MOMMENT*.
Rela mati demi sukunya, dia mengumpankan dirinya di tanah lapang. Ketika melihat Piasa terbang di dekatnya. Sang pemimpin berdiri tegak & mulai menyanyikan lagu kematian para ksatria indian. Piasa langsung terbang menukik ke arahnya secepat kilat & di saat itu panah-panah dari apra prajurit menembus tubuhnya. Teriakan Piasa terdengar jauh hingga ke hilir sungat. Ouatoga tidak terluka sama sekali, cakar burung itu tidak menyentuhnya sama sekali. Arwah Agung melindunginya.
Kejadian ini membuat seluruh suku Illini bergembira, untuk merayakan & mengingat kejadian ini, suku Illini menggambar sosok Piasa tebing.
Sebagai Tradisi Indian, tentu saja kebenarannya tidak diketahui. Hanya sosok burung Piasa yang terukir di bebatuin yang tertinggal sebagai bukti. Sampai hari ini suku indian tidak pernah melewati titik itu tanpa menembakkan senapan di depan lukisan itu.
Tentang Lukisan
Lukisan original dari Piasa udah ga ada; versi barunya, yang berdasarkan dari sketsa & litograph abad ke-19, kini ada di tebing Alton, Illinois, beberapa ratus yard dari lokasi originalnya.
Kualitas dari batu kapur yang ada di lokasi originalnya tidak cocok untuk lukisan, karena lukisan akan cepat pudar sehingga harus berulang kali dilukis ulang. Titik tempat lokasi lukisan aslinya ada di daerah penghasil batuan kapur, yang kini sudah ditambang pada tahun 1870an oleh Mississipi Lime Company.
Mural kunonya sendiri telah dilukis sejak sebelum kedatangan penjelajah Eropa di daerah itu, sekitar tahun 1200. Iconograph dari Piasa kemungkinan dibuat pada masa dimana kota Cahokia masih berdiri, di tahun 900 an.
Lokasi dimana gambar Piasa berada ada di "gerbang" jurang di aliran sungai yang menuju dasar lembah, tempat dimana Cahokia berdiri, kota prasejarah di utara Meksiko & kerajaan yang cukup besar. Cahokia ada di masa kejayaannya di tahun 1200, dengan 20.000 - 30.000 penduduk. Ikon burung, seperti elang & lainnya menjadi motif yang kerap ditemukan di peradaban Cahokia. Lukisan Piasa kemungkinan dilukis untuk memperingatkan orang asing yang menjelajahi sungai Mississipi bahwa mereka memasuki teritori Cahokia.
Pada 1924, Herbert Forcade melukis Piasa versinya di tebing tambang pasir yang terletak di West Braodway, tetapi lukisan itu diledakkan pada 1960 untuk pembangunan Great River Road.
Replika metal seberat 3 ton pernah dipasang di tebing dekat Norman's Landing, 2 mil di barat Alton pada 1983, tetapi dibongkar pada 1995.
Manifestasi terakhir dari Burung Piasa adalah lukisan tebing berukuran 48 kaki x 22 kaki yang dibuat oleh American Legend Society & relawan pada 1998 di Piasa Park. Piasa Park dibuka pada 2001.
Pada 1992, arkeologis Prancis, Lucien Campeau akhirnya menemukan reproduksi dari sketsa peta dari lembah Missipi buatan Pastur Marquette pada 1678 dari buku catatannya. Gambar Piasa yang ada di sketsa ini memiliki tanduk & ekor ikan yang panjang, tetapi tanpa sayap:
Penampakan
Pernah tercatat pula penampakan dari Burung Piasa di jaman modern. Pada 24 April 1948 seekor burung besar yang menurut saksi mata berbentuk mirip torpedo terlihat di ketinggian 500 kaki di Alton, Illinois oleh E.M Coleman & putranya. Mereka bilang kalau makhluk itu terlihat mirip seperti burung legenda yang ada di lukisan tebing di sisi sungai Mississipi. Penampakan ini terus berlanjut di daerah sekitar St. Louis, Missouri sepanjang minggu.
Hipotesa
1. Ternyata Rhamphorhynchus
Dari testimoni pada penampakan di tahun 1948, dibilang kalau penduduk melihat "burung" yang mirip torpedo & berekor panjang. Para ahli berspekulasi kalau penampakan ini adalah spesies Rhamphorhynchus yang somehow bertahan hidup di masa modern. Oke cukup plausible teorinya.
Rhamphorhynchus sendiri adalah Pterosaurus yang berekor panjang & pernah hidup di Eropa & Afrika di akhir masa Jurassic, 150 juta tahun yang lalu.
2. Mitos Salah Kaprah
Berkat John Russel yang menambahkan sayap, orang-orang terlanjur menganggap cryptid ini sebagai "Burung" padahal kita tahu kalo sebenernya di lukisan aslinya, cryptid ini tidak bersayap. Jadi apa dong sebenarnya si Burung Piasa ini?
Nah, para arkeologis sebenernya langsung bisa nebak dari sketsa reproduksi peta milik Pastur Marquette identitas dari Burung Piasa ini. Mereka mengenali karakteristik tanduk & ekor panjang ini bukan dari Thunderbird atau burung lain, tapi dari monster air pemakan manusia yang terkenal dari kosmolagi suku-suku Midwestern di barat Ohio yaitu: Mishipeshu atau Panther Bawah Air, yang juga dikenal ileh suku Illini sebagai Araamipinsia. Cryptid ini terkenal sebagai kucing mistik yang berburu di sungai, kadang digambarkan bertotol seperti Jaguar atau juga bersisik seperti ikan. Thunderbird & Mishipeshu sering digambarkan sebagai 2 entitas yang bermusuhan.
Ahli berspekulasi kalau Mishipeshu sebenarnya adalah kerabat dari Jaguar yang pernah ada di daerah utara Amerika di sekitar Arizona.
Mantep, kalo menurut kalian gimana nih Readers? Sebenernya Burung Piasa itu apa sih? Thunderbird? Mishipeshu? Rhamphorhynchus? Comment pendapat kalian yak!
Mitos salah kaprah.
BalasHapusWah lama juga mulai kembali menulis lagi min.
hahaha.. abisnya sekarang udah kerja jadinya ga bisa sering-sering update blog, makasih udah baca!
HapusBang, gua tau blog lu ini dan yang Tokusatsu dari SMP dan sekarang udah 22 tahun umur gua tiba tiba keinget Ama blog ini, kita punya kecendrungan ketertarikan yang sama, mungkin bisa ngobrol lebih jauh bang, seputar Tokusatsu, Marvel DC, ataupun tentang mitologi dan cryptozoology
BalasHapusboleh banget dong, bisa reach out ke IG ku aja @HIPRadana karena aku paling aktif di IG
Hapus