Hai bang Harits, kenalin dulu, namaku Isa. Isa si iguana
Istifani. Aku sering loh komeng2 di blognya bang Harits! I’m your fan, bang!
I’m your fan! *kipas2in Harits*
Jadi ceritanya aku mau ikut2an kuis di blognya abang, biar
bisa dapet kaos limited edition gitu deeeh. Haha. Setelah cari-mencari-cari
artike crypto yang belum pernah dibahas blog lokal, maka, jadilaah ini diaaa
artikel cryptozoology pertama-ku, spezial buat elu, bang! Diz iz itttttt!!!
Nb: artikelnya gak pake analisa ya, bang. Maklum masih newbie,
takut salah-salah tangkep nantinya ^^
KISAH MANUSIA LIAR DI EROPA
Benua Eropa. Cie. Siapa yang gak tau. Ini benua kan aduhay
banget, tempat pertama kali modernitas dibangun gitu. Bayangin deh, di benua
ini kan tempat kelahirannya ilmuwan-ilmuwan, musisi-musisi, filosof-filosof,
penulis-penulis, bahkan sampe penjahat-penjahat macem jack the ripper
dilahirin! Bayangin deh! Bayangin kalo gak ada pelaut-pelaut dari Eropa,
Amerika gak bakal ditemuin, men! Indonesia gak bakal dijajah! Benua ini bahkan
sering disebut benua pengeksplor saking banyaknya yang mereka temuin di
abad-abad krusial manusia bumi. Halah. Pokoknya intinya gitu deh.
Trus trus, pada tahu gak, Eropa yang merupakan benua dari
sebagian besar negara-negara maju ternyata gak jauh beda sama kita-kita. Banyak
mitos dan legenda gitu. Mulai dari vampir, penyihir dan tukang tenung, bahkan
woodwose—manusia hutan.
Gambar permadani - seorang manusia liar yang dijinakkan
oleh wanita yang saleh, Swiss, 1400-an.
Waktu Pak Linnaeus, penemu klasifikasi biologi modern, ngasih
kuliah tentang Systema Naturae tahun 1735, dia ngaku loh Homo sapiens bukanlah satu-satunya spesies manusia di bumi ini. Ada
spesies homo yang lain, diantaranya ada Homo
Ferus atau yang disebut orang liar, yang menurut Linnaeus ditutupi rambut,
posisi tubuh merangkak, bisu, dan tinggal terpisah dari H. Sapiens. Mereka
sebagian besar tinggal di hutan, bukit, dan pegunungan. Semacam gak asing, eh?
Gambar gondoruwo manusia
liar Eropa.
Meski gitu, para ahli nih bertanya-tanya sob, ini makhluk
sebenernye asli atawa palsu. Soalnya, penggambaran si woodwose alias manusia
liar ini sering banget muncul di cerita rakyat. Tau sendiri kan kisah-kisah
rakyat sob, susah banget ngebedain mana bagian cerita yang bener-bener terjadi,
mana yang dilebih-lebihkan. Nah, bahkan beberapa ahli crypozoology percaya, si
woodwose ini umurnya gak tua-tua banget, dan beberapa lagi dari mereka yakin
kalo si woodwose itu ampe sekarang masih ada, bersembunyi di hutan-hutan.
We-o-we banget.
Woodwoses (Albrecht Dürer, 1499)
MANUSIA LIAR ATAU ANAK YANG HILANG
Gini-gini sob, Pak Linnaeus sendiri mengkategorikan Homo
Ferus ini jadi beberapa, salah satunya adalah Juvenis Lupinus hessensis yang artinya anak-anak serigala, atau
anak-anak liar. Bukan, sob, bukan bayi serigala, tapi anak-anak yang sejak bayi
ditinggal orang tua-nya di hutan dan akhirnya diasuh oleh serigala. Nah,
serius, gak asing banget kan ceritanya? Iye! Bahkan pendiri Roma, yakni Romulus
dan Remus, yakin mereka adalah anak kembar yang sejak bayi disusuin sama
serigala.
Patung terkenal Romulus dan Remus
disusui seekor serigala.
Ini dia gambar si Mowgli, anak
serigala yang sering kita dengarkan kisahnya. The Jungle Book - Rudyard
Kipling. Gambar oleh J Lockwood Kipling (1895).
Sebuah patung woodwose dalam
Gereja St Mary di Woolpit, Suffolk, di mana Green Children terkenal diduga
muncul berabad-abad yang lalu. (Bung E pernah membahas Green Children ini,
judul: Misteri Anak-anak Hijau dari
Woolpit).
PENAMPAKAN-PENAMPAKAN
Pada tahun 1934 misalnya, sekelompok pemburu melihat sesosok
woodwose mengintai dibalik pepohonan di hutan dekat Uzitza di Serbia. Mereka
pun tak ambil tempo langsung mengejar woodwose tersebut. Bak mendapat kedondong
durian runtuh, si woodwose tersudut dan akhirnya terjatuh. Ketika para pemburu
mendekati, mereka takjub dengan hasil buruan mereka, yakni, seorang pemuda
manusia yang benar-benar telanjang dan agak berbulu tapi terlihat sangat normal,
berumur kira-kira 15 tahun, ketakutan, dan tertutup lumpur. Si pemuda-bulu
inipun diangkut dan ditaroh di desa setempat. Sungguh sayang seribu sayang, si
pemuda-bulu tak dapat berbicara sedikitpun, tapi dapat menirukan suara
burung-burung dan binatang-binatang hutan, doski juga bisa bergerak dan
mempunyai reflek yang sangat cepat. Si pemuda-bulu juga begitu tangguh karena
dapat berjalan maupun merangkak dengan kecepatan yang luar biasa. Pemuda ini
pun hanya makan akar dan buah-buah hutan.
Pada masa pemerintahan Henry II (1154-1189), sesosok woodwose
ditangkap di jaring oleh beberapa pelaut ketika woodwose tersebut sedang
berenang di laut. Menurut keterangan yang ditulis oleh penulis sejarah dan
biksu Ralph of Coggeshall di Anglicanum Chronicon nya, makhluk itu benar-benar
telanjang, tapi menyerupai seorang laki-laki, dengan jenggot berlimpah dan
runcing, dan dadanya
sangat berbulu. Manusia liar ini pun dibawa ke kastil lokal dan dijaga siang
dan malam. Doski tidak mampu berbicara, tidak menampilkan rasa hormat ketika
dibawa menemui penduduk di gereja, dan lebih menyukai makan ikan mentah
ketimbang yang dimasak. Pernah tuh doski melarikan diri ke laut sekali, tapi
akhirnya balik atas kemauan sendiri. Nah, waktu dia menlarikan diri ke laut
untuk yang kedua kalinya, dia gak balik lagi dan gak pernah terlihat lagi
semur-umur.
Sob, bahkan Pak Linnaeus ternyata punya bukti konkret
keberadaan Homo Ferus-nya. Dia menyebutnya Wild Girl of Champagne (Gadis Liar
dari Champagne). Dia telah dikonfirmasi untuk bertahan 10 tahun (November
1721-September 1731) di hutan daerah Champagne, Prancis, sebelum ditangkap pada
usia 19. Luar biasa untuk anak-anak liar. setelah ditangkap, dia diajari
membaca dan menulis, dan benar-benar direhabilitasi secara intelektual. Sedaap!
BENAR-BENAR LIAR?
Sejumlah disebut orang liar telah terbukti adalah manusia
biasa, yang karena berbagai alasan--dari kemiskinan, masalah kesehatan mental,
atau melarikan diri dari penganiayaan, dan keinginan sederhana untuk menyingkirkan
beban kehidupan modern--telah meninggalkan kehidupan normal mereka dan keluar
dari lingkungan masyarakat normal, mencari pelipur lara dan kesendirian di alam
liar.
Pada musim gugur 1936, misalnya, tim peneliti yang sedang
bekerja di hutan memeriksa salah satu hutan besar dekat Riga, Latvia, tiba-tiba
menemukan suatu kumpulan apeman (ape:
primata, monyet; man: manusia; apeman: manusia monyet?) meringkuk di dasar
pohon. Ketika melihat para peneliti, apeman-apeman tadi melarikan diri dengan
cepat, berayun ke cabang pohon dan memanjat ke atas dengan kecepatan yang luar
biasa. Ketika ditembak oleh salah satu peneliti, si apeman menjerit dan jatuh
ke atas tanah, di mana ia ditangkap oleh orang-orang, yang menemukan bahwa
apeman itu ditutupi rambut dan tidak memakai pakaian. Ketika dibawa kembali ke
desa dekat, makhluk itu diakui di sana sebagai buruh tani yang telah hilang
bertahun-tahun sebelumnya, namun ia sekarang tidak lagi mampu berbicara atau
mengerti pembicaraan, dan hanya mampu berteriak gembira saat daging atau buah
ditempatkan di hadapannya.
Nebukadnezar di padang gurun.
Digambar oleh William Blake (1795).
Selama Abad Pertengahan, orang gila atau tolol kadang-kadang
dilepaskan ke padang gurun untuk berjuang sendiri, sehingga mereka menjadi sedikit lebih
buas. Menurut Kitab Alkitab tentang Daniel, raja Babel Nebukadnezar II yang
perkasa menjalani masa tujuh tahun kegilaan, selama waktu dia tinggal sendirian
di alam liar, merangkak untuk makan rumput, dan memungkinkan rambut dan kuku
tumbuh tak terkendali sampai ia menyerupai apeman, bukan manusia.
Anyway, sampai sekarang di Eropa, legenda tentang woodwose
ini masih ada dan bahkan jadi simbol beberapa daerah. Mereka menganggap bahwa
keberadaan woodwose adalah sebuah kekuatan alam, kesuburan, kelahiran kembali,
dan tentang apa yang disebut the ‘noble savage’ uncorrupted by modern
civilisation, perlambangan idealisme yang tidak terkorupsi oleh peradaban
modern. Mantab!
____________________________________________
Keren ya artikelnya.. Tapi setelah baca jadi meragukan identitas, soalnya ciri-ciri woodwose ini harits banget.. Engga ding..
Hoke, itu tadi artikel pemenang giveaways desember kemaren. Pada ngerasa bisa nulis artikel lebih bagus? Tunggu ya giveaways setelah ini..
Boleh lho artikelnya dikomen.. Horas!
Mantabb.... Artikelnya baguss. Infonya oke punya, penulisannya juga setipe sama Harits, jd koplak tp tetep berisi (jiah bahasa gue :p).
BalasHapus*towel isa*
Hapuskaka post ttg siberian loch ness monster dunk ;)
BalasHapusiya lg ditulis, skalian nunggu info banyakan.. :D
Hapuswaduh, katanya eropa paling terhebat dan super makmur nyatanya gak bisa ngakalin si manusia liar?
BalasHapus